Kamis, 14 Juni 2012

Diperkosa Babu ABG


Hari itu aku sedang terangsang berat, krn tidak ada pak Mat, tukang kebunku, yg biasanya memenuhi kebutuhan sex ku. Kali ini emang aku terangsang berat, sampai memekku basah tanpa diapa-apain. Jadi kucurahkan perhatianku kpd si No, kacungku itu. Ternyata dia anaknya polos sekali, belum kenal apa itu sex dan entot-mengentot. Hari itu, aku merencanakan untuk menggoda nya lagi. Aku pura-2x akan mandi di kamar mandi belakang, kamar mandi tamu yg agak jauh dr kamarku. Aku hanya menggunakan handuk kulilitkan ke tubuhku seadanya, nampak jelas sekali bongkahan buah dadaku yg ukurannya 32B itu, putih mulus tanpa cacat sedikitpun, rambutku yg sebahu lebih itu hanya mampu menutupi sebagian dari keindahan buah dadaku, putingnya yg kemerah-merahan itu mencuat dan mendongak keatas,
pantatku yg memang agak nungging itu bulat dan indah, pada saat lewat di depannya yang sedang membersihkan meja makan, persis didepan matanya, pura-2x handuk ku terlepas dan jatuh kelantai, kontan tubuhku yg tidak terbungkus apapun itu terlihat jelas olehnya, aku melihat reaksinya yang tersipu malu dan melengoskan pandangannya. Ku teruskan kekamar mandi sambil ketawa tertahan melihat tingkahnya.

Tidak lama di dalam kamar mandi, aku berseru memanggil si No untuk mengambilkan sabun, ‘No, tolong ambilin sabun yaaa…’ ‘iya non, sebentar…’ kudengar suaranya berlari-lari. Diketoknya pintu kamar mandi yg tidak kukunci dari dalam, kataku ‘masuk aja, No’.
Dibukanya sedikit pintu itu dan dijulurkannya tangannya sambil menggenggam sabun. Ku tarik tangannya kedalam kamar mandi sambil berkata ‘tolong kau sabuni aku juga, aku tak bisa menyabuni bagian belakangku’. Setelah didalam, No melihat tubuhku yg telanjang sekali lagi, tapi sekali ini dia tidak melengoskan pandangannya lagi, malah dia memperhatikan tubuhku yg mungil dan ranum itu dengan muka yg memerah.

‘Heh. koq malah ngeliat gitu sih’ ujarku sambil pura-pura menutupi buah dadaku yg udah lebih besar dari dulu, krn susuku sering diremas dan di rangsang oleh pak Mat, tukang kebunku. ’sini, buka bajumu agar nggak basah kena air’ kulucuti pakaiannya tanpa menunggu jawabannya.
Setelah kubuka celana dalamnya, kulihat kontolnya masih kecil, belum tegang sama sekali. Penasaran banget aku, masa ngeliat tubuhku gini, dia belum ngaceng sih, pikirku. Biar, nanti kuhisap dan kubuat kau ketagihan hisapan mulutku, pikirku mesum.
Ku pasang shower dan aku mulai mandi di depan mata kacungku sendiri yg juga telanjang bulat. ‘ayo, sabunin aku, jangan bengong aja gitu dong’ ujarku. Dia mulai mengusap punggungku dengan tangan gemetar, wah asik nih, dia bisa diajari juga, supaya aku tak tergantung ama si pak Mat aja, pikirku.

’sini, depannya juga. masa punggung aja’ bentakku. ‘baik nonhh….’ jawabnya dengan gugup. Dia mulai mengusap-usap dadaku, susuku yg 34B itu. aku tambah terangsang dengan usapan tangannya. Aku menikmati usapannya sambil merem melek. Tidak puas, aku juga mulai menyabuninya, kataku ‘ayo, kamu juga harus disabunin, biar bersih dan harum’ dia diam aja sambil bengong.
Tanganku berhenti di kontolnya dan mengocoknya lebih lama. Nah, mulai kelihatan kepalanya, pikirku. ‘aduh non, geli non’ katanya takut-2x. ‘Udah, diam aja. dikasih yg enak koq malah bawel sih. Nanti kalo udah ngerasain malah cari gue loe’ jawabku.

Setelah kusiram bersih tubuhku dan tubuhnya, aku jongkok didepannya sambil kugenggam kontolnya yg belum terlalu ngaceng itu, masih agak lembek. Sambil melihat wajahnya, kumasukkan kontolnya kedalam mulutku dan kekemot pelan-2x. Kulihat matanya melotot sambil memperhatikan kontolnya masuk kemulutku, dia menelan ludah.
Pelan-2x kujilati seluruh kontolnya, mulai dari pelirnya sampai keujung kepala kontolnya, dari situ kumasukkan seluruh kontolnya ke mulutku, nggak terlalu besar, meski sudah ngaceng berat. tapi cukup keras juga kontolnya. pikirku, lumayanlah kontol anak kecil, dari pada nggak ada.

Setelah beberapa lama menghisap kontolnya, dia mulai bergetar, wah, tandanya dia mau keluar nih, pikirku. Semakin kuperkuat hisapan ku, kontolnya kukeluar masukkan di mulutku. secara tanpa disadarinya, pantatnya maju mundur seperti orang ngentot, tapi dimulutku. ‘aduh non, aduh non… enak sekali noooonnhh…’ teriaknya, ‘croott…crooottt…crooooottth…’ banyak sekali air maninya keluar didalam mulutku, langsung kusedot habis dan kutelan dengan kenikmatan luar biasa, kulihat wajahnya merah padam pada saat air maninyakeluar, wajahnya mendongak keatas dan oleng kekiri kekanan. ‘enak nggak, No? kau suka kontolmu kuhisap kan?’ tanyaku nakal. ‘he eh, non. enak sekalih’ katanya masih sambil tergetar, aku maklum karena ini pasti pejuh pertamanya, orgasme pertama seperti aku dulu merasakan pada saat aku orgasme disetubuhi tukang kebunku, pak Mat.

Masih ngaceng keras nih, bisa dilanjutkan pikirku. Aku duduk dipinggiran bath tub sambil mengangkangkan kedua pahaku yang putih dan mulus sekali itu. kubimbing kontolnya dengan tanganku kearah memekku. setelah tepat sasaran, kusuruh dia mendorong pantatnya maju mundur. ‘blluuushhh….’ masuk seluruh kontolnya yg masih keras itu ke memekku. ‘hehhh….mmmhhh…enak sekali No. terusin No, entot aku, No. entot anak juraganmu ini Nooo…, aduh… enak sekaalii kontolmuuuhh…’ aku yg udah terangsang berat itu tak bisa berpikir apa-2x lagi kecuali KONTOL yg enak.

Aku tak berpikir lagi bahwa kuserahkan tubuhku yg mungil dan mulus ini kepada kacungku yg gendut, anak pribumi yg hitam ini.
Kubiarkan kontolnya masuk keluar di memekku yg sempit ini, sambil menikmatinya. Tangannya meremas susuku yg sudah keras krn nafsu, kulipat kakiku menjepit pantatnya agar dorongan nya semakin dalam masuk kememekku, tanganku memegangi tangannya agar remasannya kesusu ku tambah keras.
Kuhentak-hentakkan pantatnya agar goyangannya semakin hot. ‘Mmmmhhhh…mmmhhh….aaahhhh….aaahhh…ssshhhh…, terussshh Nooo…terusshh…. aku mau keluar nihhh…’teriakku. ‘aku juga mau keluar lagi noooonnn….’ sahutnya. ‘keluarin …didalamkuuu..No.oo… jangan cabut kontolmu yaaahh….eeemmmhhh, aaaaakkkhh… uaaakkkhhh…akuu.. keluuaarrrrrrrrrr…..’ aku mencapai orgasme, pertahananku ambrol, tubuhku berguncang kerass sekali, aku berteriak-2x seperti orang kesurupan, kepalaku mendongak keatas, kekiri, kekanan, tak terkontrol, enak sekali, nikmat sekaliiih. ‘crooottt…crrrooott…crooottth….hhhaaadduuuhh nonnnn, aku juga keluarrrr, aduuuhh banyak sekali pejuhku noooonn…mmmmeeeehhhh…hhhhhhhmmmmm….’si No juga berteriak sambil memuncratkan air maninyakedalam memekku, aku dapat merasakan semburan air maninya didalamku, pejuh seorang anak perjaka, baru umur 13thn. ‘Aku mau lagi nonnnhh, enak sekali memek enon, lagi yahh? aku masih pengen lagi nih, kontolku masih pengen lagi, pengen ngerasain memek non, abis enak bin nikmat siiihhh, lagi yaaahh?’ pintanya.

Aku tak pernah membayangkan aku disetubuhi oleh kacungku sendiri, mengingat ini membuat ku terangsang kembali. kontolnya juga masih keras bukan main, wah gila, gini caranya, gue bisa di entot sepanjag hari nih. Si No ini ternyata kuat juga mainnya, kontolnya dari tadi nggak pernah mengendur. Gila!!!
Akhirnya kuturuti juga keinginannya untuk ngentot gue.

Sampai aku kelelahan dia tetap goyang terus. Akhirnya aku pasrah aja, seakan akan aku diperkosa olehnya.

Aku hanya bisa mengangkang di lantai kamar mandi, pahaku dibuka lebar-2x, kedua kakiku dipegangi tangannya sambil kadang meremas-2x susuku yg gempal itu. Dia diatas ku sambil tetap menyodok-2xkan kontolnya yg tetap keras itu ke memekku. Rupanya aku telah membangunkan ular yg sedang tidur, sekarang aku diperkosanya habis-habisan.

‘udah No…, udah… aku udah capek nihhh….’ pintaku.Tapi aku tetap diperkosanya sampai teler.

Bosan posisi itu, dia minta ganti posisi lain, sampai rasanya aku tak kuat lagi melayani nafsunya yg seperti kerbau yg sedang nafsu itu.

Setiap kali dia keluar, orgasme, dia masukkan lagi kontolnya kememekku, kadang dimasukkannya kontolnya kemulutku, aku yg udah lemas itu dipaksanya membuka mulut, dan kontolnya dimasukkan ke mulutku dengan kasar, kadang dengan sengaja air maninya ditumpahkan ke wajahku, diatas susuku, diatas memekku, perutku, rambutku. Setiap kali dia keluar, air maninyabanyak sekali, jadi tubuhku, wajahku, dahiku, mulutku, bibirku, mataku, pipiku berlumuran dengan air maninya yg kental itu. banyak sekali dan sangatt kental.

Kurang lebih 11 – 12 kali si No menggenjot memekku, menyetubuhi tubuhku, memasukkan kontolnya ke mulutku, memperkosaku, sampai akhirnya dia terkulai lemas disamping tubuhku yang penuh dengan pejuhnya.
Aku yg lebih lemas lagi hanya bisa diam terbaring dilantai kamar mandi yg hampir penuh dng pejuhnya. mataku meram, mulutku masih terbuka sambil air maninyayg mengalir keluar dari mulutku.
Pahaku masih terbuka lebar, lubang memekku rasanya terbuka lebih lebar dari biasanya.

Sejak kejadian itu, si No selalu memintaku melayaninya setiap hari. Terkadang kalo hari Sabtu atau Minggu, dia malah menyetubuhiku lebih dari 3-4 kali sehari. Untungnya aku tak pernah hamil, meskipun kebanyakan bila tubuhku sedang ‘di pakai’ oleh para pembantuku, mereka hampir selalu mengeluarkan air maninya didalam.
bayangin betapa buasnya dia, pada saat aku sedang tidak ‘mood’, dia tetap memaksaku, dia bahkan pernah dan sering memperkosaku dikamarku sendiri. Tampaknya dia sudah lupa daratan, dia sudah lupa bahwa aku adalah anak majikannya.
Tapi apa boleh buat, aku juga menikmatinya sih.

Dia menikmati sekali tubuhku yg tambah bahenol ini. Diusiaku yg baru 14thn ini, aku termasuk kategori cewek yg tubuhnya paling montok disekolahku. Meskipun tinggiku hanya 147cm, dan tubuhku nggak kurus dan nggak gemuk, susuku termasuk yg membusung indah dng putingnya yg mencuat keatas adalah yg termontok diantara teman-2x sekolahku. Wajahku yg putih cantik ini seperti anak orang Jepang, dengan mata yg agak sedikit sipit, maklum aku kan keturunan chinese. Pinggulku udah membentuk sexy sekali, pantatku bulat indah, pinggangku kecil sekali. Jadi tubuhku bila memakai seragam sekolah tetap kelihatan sangat sexy, seperti cewek yg sudah matang. Mungkin karena aku sudah biasa sering ditiduri dan dientot oleh para pembantu rumah tangga ku.
Aku memperhatikan, bahkan guru olah ragaku di SMP juga ngaceng saat melihat tubuhku bila hanya memakai kaus olah raga dan celana pendek yg agak kelihatan buah pantatku. Terkadang aku malah sengaja tidak menggunakan BH, hanya dengan kaus singlet dan kaus olah raga saja. Pasti guru dan teman-2x cowok ku dapat melihat bongkahan susuku dan putingku yg mencuat tembus, yg bila aku keringetan, akan semakin jelas terlihat.

Aku sangat menikmati apabila ada cowok, siapa aja, tergiur melihat tubuhku yg masih muda ini. aku suka melihat cowok ngaceng karena membayangkan tubuhku ini, pasti mereka membayangkan yg tidak-2x, yg jorok-2x.

Minggu, 19 Juni 2011

ABG Mulus Impianku












Trisni...Pembantuku yang seksi


Saat itu aku baru lulus SMA, aku melanjutkan kuliah di Bandung. Di sana aku tinggal di rumah pamanku. Paman dan bibi dengan senang hati menerimaku tinggal di rumah mereka, karena paman dan bibiku yang sudah 4 tahun menikah belum juga punya anak sampai saat itu, jadi kata mereka biar suasana rumahnya tambah ramai dengan kehadiranku. _ (Pamanku ini adalah adik ibuku paling kecil, saat itu dia baru berumur 35 tahun. Rumah pamanku sangat luas, di sana ada kolam renangnya dan juga ada lapangan tenisnya, maklum pamanku adalah seorang pengusaha sukses yang kaya. Selain bibiku dan pamanku, di rumah itu juga ada 3 orang pembantu, 2 cewek dan seorang bapak tua berusia setengah umur, yang bertugas sebagai tukang kebun. _ (Bibiku baru berumur 31 tahun, orangnya sangat cantik dengan badannya yang termasuk kecil mungil akan tetapi padat berisi, sangat serasi berbentuknya seperti gitar spanyol, badannya tidak terlalu tinggi kurang lebih 155 cm. Dadanya yang kecil terlihat padat kencang dan agak menantang. Pinggangnya sangat langsing dengan perutnya yang rata, akan tetapi kedua bongkahan pantatnya sangat padat menantang. Wajahnya yang sangat ayu itu, manis benar untuk dipandang. Kulitnya kuning langsat, sangat mulus. _ (Kedua pembantu cewek tersebut, yang satu adalah janda berumur 27 tahun bernama Trisni dan yang satu lagi lebih muda, baru berumur 18 tahun bernama Erni. Si Erni ini, biarpun masih berumur begitu muda, tapi sudah bersuami dan suaminya tinggal di kampung, bertani katanya. _ (Suatu hari ketika kuliahku sedang libur dan paman dan bibiku sedang keluar kota, aku bangun agak kesiangan dan sambil masih tidur-tiduran di tempat tidur aku mendengar lagu dari radio._ (Tiba-tiba terdengar ketukan pada pintu kamarku, lalu terdengar suara, "Den Eric.., apa sudah bangun..?" terdengar suara Trisni._ ("Yaa.. ada apa..?" jawabku._ ("Ini Den. Saya bawakan kopi buat Aden..!" katanya lagi._ ("Oh.. yaa. Bawa masuk saja..!" jawabku lagi. _ (Kemudian pintu dibuka, dan terlihat Trisni masuk sambil tangannya membawa nampan yang di atasnya terdapat secangkir kopi panas dan pisang goreng. Ketika dia sedang meletakkan kopi dan pisang goreng di meja di samping tempat tidurku, badannya agak merapat di pinggir tempat tidur dan dalam posisi setengah membungkuk, terlihat dengan jelas bongkahan pantatnya yang montok dengan pinggang yang cukup langsing ditutupi kain yang dipakainya. Melihat pemandangan yang menarik itu dengan cepat rasa isengku bangkit, apalagi ditunjang juga dengan keadaan rumah yang sepi, maka dengan cepat tanganku bergerak ke obyek yang menarik itu dan segera mengelusnya. _ (Trisni terkejut dan dengan segera menghindar sambil berkata, "Iihh.., ternyata Den Eric jail juga yaa..!"_ (Melihat wajah Trisni yang masem-masem itu tanpa memperlihatkan ekspresi marah, maka dengan cepat aku bangkit dari tempat tidur dan segera menangkap kedua tangannya._ ("Aahh.. jangaann Deenn, nanti terlihat sama si Erni, kan malu atuu..!"_ (Tapi tanpa memperdulikan protesnya, dengan cepat kutarik badannya ke arahku dan sambil mendekapnya dengan cepat bibirku menyergap bibirnya yang karena terkejut menjadi agak terbuka,sehingga memudahkan lidahku menerobos masuk ke dalam mulutnya. _ (Dengan segera kusedot bibirnya, dan lidahku kumain-mainkan dalam mulutnya, memelintir lidahnya dan mengelus-elus bagian langit-langit mulutnya. Dengan cepat terdengar suara dengusan keluar dari mulutnya dan kedua matanya membelalak memandangku. Dadanya yang montok itu bergerak naik turun dengan cepat, membuat nafsu birahiku semakin meningkat. Tangan kiriku dengan cepat mulai bergerilya pada bagian dadanya yang menonjol serta merangsang itu, mengelus- elus kedua bukit kembar itu disertai ramasan-ramasan gemas, yang dengan segera membangkitkan nafsu Trisni juga. Hal itu terlihat dari wajahnya yang semakin memerah dan nafasnya yang semakin ngos-ngosan. _ (Tiba-tiba terdengar suara dari arah dapur dan dengan cepat aku segera melepaskannya, Trisni juga segera membereskan rambut dan bajunya yang agak acak-acakan akibat seranganku tadi._ (Sambil menjauh dariku, dia berkata dengan pelan, "Tuhkan.., apa yang Trisni katakan tadi, hampir saja kepergok,Adeen genit siih..!"_ (Sebelum dia keluar dari kamarku, kubisikan padanya, "Triis, ntar malam kalau semua sudah pada tidur kita teruskan yah..?"_ ("Entar nanti ajalah..!" katanya dengan melempar seulas senyum manis sambil keluar kamarku. _ (Malamnya sekitar jam 21.00, setelah semua tidur, Trisni datang ke ruang tengah, dia hanya memakai pakaian tidur yang tipis, sehingga kelihatan CD dan BH-nya._ ("Eeh, apa semua sudah tidur..?" tanyaku._ ("Sudah Den..!" jawabnya._ (Untuk lebih membuat suasana makin panas, aku telah menyiapkan film BF yang kebetulan dapat pinjam dari teman. Lalu aku mulai menyetel film itu dan ternyata pemainnya antara seorang pria Negro dan wanita Asia. _ (Terlihat adegan demi adegan melintas pada layar TV, makin lama makin 'hot' saja, akhirnya sampai pada adegan dimana keduanya telah telanjang bulat. Si pria Negro dengan tubuhnya tinggi besar, hitam mengkilat apalagi penisnya yang telah tegang itu, benar-benar dasyat, panjang, besar, hitam mengkilat kecoklat-coklatan, sedangkan ceweknya yang kelihatan orang Jepang atau orang Cina, dengan badannya kecil mungil tapi padat, kulitnya putih bersih benar-benar sangat kontras dengan pria Negro tersebut. _ (Dengan sigap si Negro terlihat mengangkat cewek tersebut dan menekan ke tembok. Terlihat dari samping penisnya yang panjang hitam itu ditempatkan pada belahan bibir kemaluan cewe yang putih kemerah- merahan. Secara perlahan-lahan mulai ditekan masuk, dari mulut cewe tersebut terdengar keluhan panjang dan kedua kakinya menggelepar- gelepar, serta kedua bolah matanya terputar-putar sehingga lebih banyak kelihatan putihnya. Sementara penis hitam si Negro terlihat makin terbenam ke dalam kemaluan cewenya, benar-benar suatu adegan yang sangat merangsang. Selang sejenak terlihat pantat si Negro mulai memompa, makin lama makin cepat, sementara cewe itu menggeliat-geliat sambil setengah menjerit-jerit. _ ("Aduuh.., Den. Kasian tu cewe, Negronya kok sadis benar yaah..? Iihh.., ngilu rasanya melihat barang segede itu..!" guman Trisni setengah berbisik sambil kedua bahunya agak menggigil, sedangkan wajahnya tampak mulai memerah dan nafasnya agak tersengal-sengal._ ("Wah.., Tris kan yang gede itu enak rasanya. Coba bayangkan kalau barangnya si Negro itu mengaduk-aduk itunya Trisni. Bagaimana rasanya..?" sahutku._ ("Iih.., Aden jorok aahh..!" sahut Trisni disertai bahunya yang menggigil, tapi matanya tetap terpaku pada adegan demi adegan yang makin seru saja yang sedang berlangsung di layar TV. _ (Melihat keadaan Trisni itu, dengan diam-diam aku meluncurkan celana pendek yang kukenakan sekalian dengan CD, sehingga senjataku yang memang sudah sangat tegang itu meloncat sambil mengangguk-anguk dengan bebas. Melihat penisku yang tidak kalah besarnya dengan si Negro itu terpampang di hadapannya, kedua tangannya secara refleks menutup mulutnya, dan terdengar jeritan tertahan dari mulutnya. _ (Kemudian penisku itu kudekatkan ke wajahnya, karena memang posisi kami pada waktu itu adalah aku duduk di atas sofa, sedangkan Trisni duduk melonjor di lantai sambil bersandar pada sofa tempat kududuk, sehingga posisi barangku itu sejajar dengan kepalanya. Segera kupegang kepala Trisni dan kutarik mendekat ke arahku, sehingga badan Trisni agak merangkak di antara kedua kakiku. Kepalanya kutarik mendekat pada kemaluanku, dan aku berusaha memasukkan penisku ke mulutnya. Akan tetapi dia hanya mau menciuminya saja, lidahnya bermain-main di kepala dan di sekitar batang penisku. Lalu dia mulai menjilati kedua buah pelirku, waahh.., geli banget rasanya. _ (Akhirnya kelihatan dia mulai meningkatkan permainannya dan dia mulai menghisap penisku pelan-pelan. Ketika sedang asyik-asyiknya aku merasakan hisapan Trisni itu, tiba-tiba si Erni pembantu yang satunya masuk ke ruang tengah, dan dia terkejut ketika melihat adegan kami. Kami berdua juga sangat kaget, sehingga aktivitas kami jadi terhenti dengan mendadak. _ ("Ehh.., Erni kamu jangan lapor ke Paman atau Bibi ya..! Awas kalau lapor..!" ancamku._ ("Ii.. ii.. iyaa.. Deen..!" jawabnya terbata-bata sambil matanya setengah terbelalak melihat kemaluanku yang besar itu tidak tertutup dan masih tegak berdiri._ ("Kamu duduk di sini aja sambil nonton film itu..!" sahutkku._ (Dengan diam-diam dia segera duduk di lantai sambil matanya tertuju ke layar TV. _ (Aku kemudian melanjutkan aktivitasku terhadap Trisni, dengan melucuti semua baju Trisni. Trisni terlihat agak kikuk juga terhadap Erni, akan tetapi melihat Erni yang sedang asyik menonton adegan yang berlasung di layar TV itu, akhirnya diam saja membiarkanku melanjutkan aktivitasku itu. _ (Setelah bajunya kulepaskan sampai dia telanjang bulat, kutarik badannya ke arahku, lalu dia kurebahkan di sofa panjang. Kedua kakinya tetap terjulur ke lantai, hanya bagian pantatnya ke atas yang tergeletak di sofa. Sambil membuka bajuku, kedua kakinya segera kukangkangi dan aku berlutut di antara kedua pahanya. Kedua tanganku kuletakkan di atas pinggulnya dan jari-jari jempolku menekan pada bibir kemaluannya, sehingga kedua bibir kemaluannya agak terbuka dan aku mulai menjilati permukaan kemaluannya, ternyata kemaluannya sudah sangat basah._ ("Deen.., oh Deen..! Uuenaak..!" rintihnya tanpa sadar. _ (Sambil terus menjilati kemaluannya Trisni, aku melirik si Erni, tapi dia pura-pura tidak melihat apa yang kami lakukan, akan tetapi dadanya terlihat naik turun dan wajahnya terlihat memerah. Tidak berselang lama kemudian badannya Trisni bergetar dengan hebat dan pantatnya terangkat ke atas dan dari mulutnya terdengar desahan panjang. Rupanya dia telah mengalami orgasme. Setelah itu badannya terkulai lemas di atas sofa, dengan kedua kakinya tetap terjulur ke lantai, matanya terpejam dan dari wajahnya terpancar suatu kepuasan, pada dahinya terlihat bitik-bintik keringat. _ (Aku lalu berjongkok di antara kedua pahanya yang masih terkangkang itu dan kedua jari jempol dan telunjuk tangan kiriku kuletakkan pada bibir kemaluannya dan kutekan supaya agak membuka, sedang tangan kananku kupegang batang penisku yang telah sangat tegang itu yang berukuran 19 cm,sambil kugesek-gesek kepala penisku ke bibir vagina Trisni. Akhirnya kutempatkan kepala penisku pada bibir kemaluan Trisni, yang telah terbuka oleh kedua jari tangan kiriku dan kutekan penisku pelan-pelan. Bles..! mulai kepalanya menghilang pelan-pelan ke dalam vagina Trisni diikuti patang penisku, centi demi centi menerobos ke dalam liang vaginanya. _ (Sampai akhirnya amblas semua batang penisku, sementara Trisni mengerang- erang keenakan._ ("Aduhh.. eennaak.., ennkk Deen. Eenak..!"_ (Aku menggerakan pinggulku maju mundur pelan-pelan, sehingga penisku keluar masuk ke dalam vagina Trisni. Terasa masih sempit liang vagina Trisni, kepala dan batang penisku serasa dijepit dan diurut-urut di dalamnya. Amat nikmat rasanya penisku menerobos sesuatu yang kenyal, licin dan sempit. Rangsangan itu sampai terasa pada seluruh badanku sampai ke ujung rambutku. _ (Aku melirik ke arah Erni, yang sekarang secara terang-terangan telah memandang langsung ke arah kami dan melihat apa yang sedang kami lakukan itu._ ("Sini..! Daripada bengong aja mendingan kamu ikut.., ayo sini..!" kataku pada Erni._ (Lalu dengan masih malu-malu Erni menghampiri kami berdua. Aku ganti posisi, Trisni kusuruh menungging, telungkup di sofa. Sekarang dia berlutut di lantai, dimana perutnya terletak di sofa. Aku berlutut di belakangnya dan kedua pahanya kutarik melebar dan kumasukkan penisku dari belakang menerobos ke dalam vaginanya. Kugarap dia dari belakang sambil kedua tanganku bergerilya di tubuh Erni. _ (Kuelus-elus dadanya yang masih terbungkus dengan baju, kuusap-usap perutnya. Ketika tanganku sampai di celana dalamnya, ternyata bagian bawah CD-nya sudah basah, aku mencium mulutnya lalu kusuruh dia meloloskan blouse dan BH-nya. Setelah itu aku menghisap putingnya berganti-ganti, dia kelihatan sudah sangat terangsang. Kusuruh dia melepaskan semua sisa pakaiannya, sementara pada saat bersamaan aku merasakan penisku yang berada di dalam vagina Trisni tersiram oleh cairan hangat dan badan Trisni terlonjak-lonjak, sedangkan pantatnya bergetar. Oohhh.., rupanya Trisni mengalami orgasme lagi pikirku. Setelah badannya bergetar dengan hebat, Trisni pun terkulai lemas sambil telungkup di sofa. _ (Lalu kucabut penisku dan kumasukkan pelan-pelan ke vagina si Erni yang telah kusuruh tidur telentang di lantai. Ternyata kemaluan Erni lebih enak dan terasa lubangnya lebih sempit dibandingkan dengan kemaluan Trisni. Mungkin karena Erni masih lebih muda dan jarang ketemu dengan suaminya pikirku. _ (Setelah masuk semua aku baru merasakan bahwa vagina si Erni itu dapat mengempot-empot, penisku seperti diremas-remas dan dihisap- hisap rasanya._ ("Uh enak banget memekmu Errr. Kamu apain itu memekmu heh..?" kataku dan si Erni hanya senyum-senyum saja, lalu kupompa dengan lebih semangat._ ("Den.., ayoo lebih cepat..! Deen.. lebih cepat. Iiih..!" dan kelihatan bahwa si Erni pun akan mencapai klimaks._ ("Iihh.. iihh.. iihh.. hmm.. oohh.. Denn.. enaakk Deen..!" rintihnya terputus- putus sambil badannya mengejang-ngejang. _ (Aku mendiamkan gerakan penisku di dalam lubang vagina Erni sambil merasakan ramasan dan empotan vagina Erni yang lain dari pada lain itu. Kemudian kucabut penisku dari kemaluan Erni, Trisni langsung mendekat dan dikocoknya penisku dengan tangannya sambil dihisap ujungnya. Kemudian gantian Erni yang melakukannya. Kedua cewek tersebut jongkok di depanku dan bergantian menghisap-hisap dan mengocok-ngocok penisku. _ (Tidak lama kemudian aku merasakan penisku mulai berdenyut-denyut dengan keras dan badanku mulai bergetar dengan hebat. Sesuatu dari dalam penisku serasa akan menerobos keluar, air maniku sudah mendesak keluar._ ("Akuu ngak tahan niihh.., mauu.. keluaar..!" mulutku mengguman, sementara tangan Erni terus mengocok dengan cepat batang penisku._ (Dan beberapa detik kemudian, "Crot.. croot.. croot.. crot..!" air maniku memancar dengan kencang yang segera ditampung oleh mulut Erni dan Trisni._ (Empat kali semprotan yang kurasakan, dan kelihatannya dibagi rata oleh Erni dan Trisni. Aku pun terkulai lemas sambil telentang di atas sofa. _ (Selama sebulan lebih aku bergantian mengerjai keduanya, kadang- kadang barengan juga._ (Pada suatu hari paman memanggilku, "Ric Paman mau ke Singapore ada keperluan kurang lebih dua minggu, kamu jaga rumah yaaa..! Nemenin Bibi kamu ya..!" kata pamanku._ ("Iya deeh. Aku nggak akan dolan-dolan..!" jawabku._ (Dalam hatiku, "Kesempatan datang niihh..!"_ (Bibi tersenyum manis padaku, kelihatan senyumnya itu sangat polos._ ("Hhmm.., tak tau dia bahaya sedang mengincarnya.." gumanku dalam hati._ (Niatku ingin merasakan tubuh bibi sebentar lagi pasti akan kesampaian._ ("Sekarang nih pasti akan dapat kunikmati tubuh Bibi yang bahenol..!" pikirku dalam hati. _ (Setelah keberangkatan paman, malam harinya selesai makan malam dengan bibi, aku nonton Seputar Indonesia di ruang tengah._ (Bibi menghampiriku sambil berkata, "Ric, badan Bibi agak cape hari ini, Bibi mau tidur duluan yaa..!" sambil berjalan masuk ke kamarnya._ (Tadinya aku mau melampiaskan niat malam ini, tapi karena badan bibi kelihatan agak tidak fit, maka kubatalkan niatku itu. Kasihan juga ngerjain bibi dalam keadaan kurang fit dan lagian rasanya kurang seru kalau nanti belum apa-apa bibi sudah lemas. Tapi dalam hatiku aku bertekad untuk dapat menaklukkan bibi pada malam berikutnya. _ (Malam itu memang tidak terjadi apa-apa, tapi aku menyusun rencana untuk dapat menaklukkan bibi. Pada malam berikutnya, setelah selesai makan malam bibi langsung masuk ke dalam kamarnya. Selang sejenak dengan diam-diam aku menyusulnya. Pelan-pelan kubuka pintu kamarnya yang kebetulan tidak dikunci. Sambil mengintip ke dalam, di dalam kamar tidak terlihat adanya bibi, tapi dari dalam kamar mandi terdengar suara air disiram. Rupanya bibi berada di dalam kamar mandi,aku pun dengan berjingkat-jingkat langsung masuk ke kamar bibi. Aku kemudian bersembunyi di bawah kolong tempat tidurnya. _ (Selang sesaat, bibi keluar dari kamar mandi. Setelah mengunci pintu kamarnya, bibi mematikan lampu besar, sehingga ruang kamarnya sekarang hanya diterangi oleh lampu tidur yang terdapat di meja, di sisi tempat tidurnya. Kemudian bibi naik ke tempat tidur. Tidak lama kemudian terdengar suara napasnya yang berbunyi halus teratur menandakan bibi telah tertidur. Aku segera keluar dari bawah tempat tidurnya dengan hati-hati, takut menimbulkan suara yang akan menyebabkan bibi terbangun._ lalu dengan mengendap aku akhirnya dapat keluar dai kolong tempat tidur itu.  Aku terkesiap ketika melihat tante terlentang dengan daster tipis putih yang menerawang. Putihnya daster tidak mampu menyembunyikan celana dalam dan BH nya yang berwarna merah.  Aku langsung membayangkan isi kedua pakaian itu.  Lama aku tatap tubuh tak berdaya itu.  Dengan hati-hati kemudian aku dekati ranjang bibiku yang cantik itu.  Tanganku dengan pelan dan halus mencoba membelai betis bibiku.  Bibiku diam dan terus tidur.  Lalu aku mencoba mencium bibirnya yang mungil itu perlahan.  Bibirku dengan lembut mengecup bibir kecil itu.  Pelan sekali…… sampai aku yakin kalau bibiku tidak merasakan apapun.  Lalu dengan hati-hati aku duduk di samping tubuh bibi dengan tangan menjadi sandaranku.  Kemudian aku dekatkan mulutku ke leher jenajng itu, nafasku sengaja ku hembuskan tepat di tengkuk bagian bawah telinga.  Kini bibiku bergerak perlahan.  Membuka matanya perlahan dan menatap aku lama sekali…aku kikuk karena sadar telah ketahuan sedang melakukan pelecehan padanya.  Aku diam gemetar dan tidak bicara apa-apa. 
Lalu bibiku senyum kecil sambil berbisik, “ kenapa diam ? takut ya……?”.  Aku mengangguk perlahan.  Pengalamanku dengan 2 pembantu bibiku tidak bermanfaat untuk saat ini.  Aku seperti anak kecil yang ketahuan mencuri mangga tetangga. “Maaf bi…aku khilaf…” bisikku.  Tante bangun tepat dihadapanku.  “Nggak apa-apa…tante ngerti kok…sekarang udah malam…kamu tidur aja di kamar kamu…” kata bibiku.  Dia menutupi badannya dengan selimut tebal berwarna biru.  Aku terkesiap dan beringsut untuk meninggalkan kamar itu.  Sejuta rasa malu mengguyur tubuhku…tapi ketika aku hendak membuka pintu kamar, aku meoleh sejenak dan menatap wajah bibiku yang tersenyum…aku tidak tahan dengan senyumnya.  Aku membatalkan niatku untuk keluar kamar itu.  Aku mendekatinya lagi…aku tatap matanya yang kosong dan hampa.  Tanpa berkata aku dekatkan bibirku ke lehernya.  Aku menjilatinya dengan lembut.  Bibiku diam tak bereaksi.  Lalu aku tidurkan kembali tubuh kecil mungil itu perlahan dan kubuka daster putih itu dengan perlahan.  “Bi…ijinkan saya ya…!” bisikku.   Bibiku tetap diam dan dengan perlahan pula dia membuka dasrternya perlahan.  Yang tertinggal sekarang adalah…BH dan CD hitamnya.  Aku ciumi seluruh badan bibiku……dari mulai mata, hidung, bibir, leher…bibiku mendesah perlahan…kuteruskan ciumaku ke dadanya walau kurasakan ada penolakan dari tangannya.  Namum aku tahu penolakan itu hanya basa basi karena tidak kuat dan berubah menjadi tarikan ketika aku menciumi pusarnya…aku ciumi rambut halus di sekitar bawah pusar…lalu aku pelorotkan CD hitam itu dengan sedikit paksa.  Jelaslah sudah vagina itu tepat di depan mataku.  Khayalanku sekarang benar-benar terjadi dan tanpa ragu ku cium lembut dengan penuh kemesraan.  Ku sentuh dengan ujung hiungku, kuresapi semerbak kemaluan bibi mungilku itu.  Dia menggelinjang dan menekankan kepalaku ke kemaluannya lebih dalam.
(Home Site Map_ (Terms of Use_ (TagTag.com_ )d:__$CWord.app
C_______#:__"_______p___$:__£___4:___C__